Krakatau
merupakan sebuah gunung vulkanik yang terletak di antara Pulau Jawa dan
Sumatra (Indonesia) dikenal karena letusannya di tahun 1883 yang setara
dengan 200 megaton TNT, atau melebihi 13.000 kali bom atom yang
menghantam Hiroshima selama Perang Dunia II dan korban dari bencana ini
sudah lebih dari 100.000 jiwa.
2. Gunung Tambora
Gunung
Tambora salah satu gunung berapi paling mematikan dunia, meletus tahun
1815 menelan korban kurang lebih 10.000 jiwa, efek dari letusannya konon
bisa dilihat dari London dan beberapa sumber mengatakan lebih dari
80.000 orang meninggal karenanya.
3. Gunung Pelee
Gunung
Pelee terletak di Perancis diwilayah Martinique, terkenal karena
letusannya pada tahun 1902, diperkirakan menelan korban lebih dari
30.000 orang dan menghancurkan Santo Pierre dikota Martinique.
4. Gunung Nevado del Ruiz
Gunung
Nevado del Ruiz terletak sekitar 129 kilometer barat Bogota Kolombia,
meletus pada tahun 1985 menyebabkan kematian 23.000 jiwa, menghancurkan
kota Armero dan peristiwa ini dikenal sebagai “Armero Tragedi “
5. Gunung St Helens
Gunung
St Helens terletak di Washington dan termasuk gunung paling mematikan
lainnya, letusannya pada tahun 1980 menewaskan 57 orang dan menurut
perkiraan karena letusan gunung berapi ini amerika menderita kerugian
sebesar 3 Milyar US.
Berada di luar mainland AS, sirkuit ini bisa disebut sebagai sirkuit terkenal di Amerika Utara.
Menjadi tuan rumah bagi kontes adu balap seperti MotoGP, WSB, dan
AMA racing. Laguna Seca didominasi oleh liukan legendarisnya,
Corkscrew corner, turunan spiral menurun yang menyulitkan setiap
kamera TV. Ruas lap hairpin Andretti di Laguna Seca menjadi
rintangan unik bagi para pembalap. Sirkuit sepanjang 2.238 mile, 11
tikungan ini sendiri berlatarkan asri hijau taman hutan, dekat,
California.
2. Brands Hatch
Terletak 20 mil dari London, Brands Hatch menjadi salah satu sirkuit favorit di Inggris.
Sirkuit sepanjang 2.3, 9 tikungan ini melegenda ketika menjadi
tuan rumah balapan WSB pada tahun 1990an, dimana 100,000 orang
tumpah ruah menonton balapan di sirkuit ini.
3. TT Course
The Isle of Man adalah sebuah pulau unik yang terletak antara
Inggris dan Irlandia, memiliki parlemen sendiri, hukum dan sistem
pajak. Setelah krisis finansial dunia, pulau ini kebanyakan dihuni
oleh para bankir dan pembalap motor - nah, kini hanya para pembalap
saja yang masih tinggal. Sirkuit balap TT Course pertama kali
dibuka pada tahun 1907, dan balapan masih dilakukan hingga saat ini
namun dengan rute ruas jalan tertutup. Ini belum seluruh ruas
jalanan lembah pedesaan, ruas jalan yang bergelombang dan tekstur
yang indah, membuat pulau ini sebagai surga bagi para biker tergila
sekalipun yang ingin bebas ngebut bebas polisi. Sirkuit modern TT
Course sepanjang 37,5 mil, plus 200 tikungan siap untuk dilahap
oleh siapapun.
4. Phillip Island
Pulau dengan sirkuit balap ini terletak di di pesisir berbukit
di pulau Philip, memberikan aura tersendiri bagi para pembalap
dunia. Sepanjang 2.7 mil dengan 12 tikungan, termasuk tikungan
menurun legendaris yang menegangkan, Lukey Heights. Menyaksikan
para ksatria motor GP saling bertarung memperebutkan posisi
merupakan momen balapan terbaik dan tak terlupakan.
5. Donington
Donington Park salah satu sirkuit terpopuler di Inggris.
Berada di tengah Inggris, dekat Leicester, sirkuit sepanjang
2.5-mile, 12 tikungan ini memiliki dua kelokan tajam yang terkenal,
Redgate dan Craner Curves. Kontur sirkuit balapan yang sedikit
curam, menjadikan setiap balapan MotoGP menjadi begitu serunya. Dan
bagi para diehards motor balap di Inggris, Donington bak
jantungnya olahraga Britania.
6. Mugello
Sirkuit ini terletak di pojok wilayah yang begitu indah, La
Dolce Vita, di Florence. Mugello memiliki 15 tikungan dengan
panjang 3.26. bermukim di perbukitan, dengan kontur tanah naik
turun, dan memiliki trek lurus yang terpanjang. Bayangkan para
biker MotoGP menggenjot motor hingga 200 mph-plus sebelum akhirnya
rem mendadak ketika bertemu tikungan pertama menanjak.
7. Sepang
Sirkuit Sepang memang proyek mercusuar pemerintah Malaysia. Sirkuit ini menjadi salah satu sirkuit kelas dunia yang mewah.
Berjarak 3.44-mile, sirkuit ini sangat artistik dengan atap
stadium seperti pohon palem, representasi kejayaan ekonomi negara
tersebut.
Bek atau pemain belakang adalah posisi yang sangat
vital dalam dunia sepak bola, merekalah benteng pertahanan yang harus
menjaga daerah pertahanan agar para striker lawan tidak dapat membobol
pertahanan mereka dan kemudian mencetak gol. Bagi banyak orang ,
Bek-bek terbaik berasal dari italia, hal ini mungkin karna gaya
permainan sepakbola italia memang mengandalakan pertahanannya. tapi
ternyata tidak semua bek-bek terbaik di dunia berada di Italia,
Berikut
adalah daftar 10 bek terbaik di Dunia sepanjang masa yang didasarkan
pada prestasi dan skill rata-rata pemain selama masa bermain : 10. Daniel Passarella (Argentina)
Inilah
pemain serba bisa dari Argentina. Jago bertahan maupun menyerang, dan
membantu terciptanya peluang bagi rekan setimnya, sekaligus menyapu
bersih usaha lawan-lawannya. Ia juga dikenal efektif dalam eksekusi
penalti dan tendangan bebas. Dengan 134 gol dalam 451 pertandingan, ia
pernah mencetak rekor sebagai bek paling haus gol sepanjang masa. Meski
demikian, rekor yang sama di Serie A Italia masih menjadi miliknya
hingga saat ini. Ia sering dibandingkan dengan Beckenbauer. Prestasinya
yang paling menonjol adalah dua kali juara dunia bersama Argentina,
yaitu pada 1978 dan 1986. Ia juga memenangkan Liga Utama Argentina
selama empat kali bersama River Plate. 9. Giacinto Facchetti (Italia)
Meski
karirnya berawal sebagai pemain depan, Facchetti kemudian beralih
menjadi salah satu bek paling efektif dalam sejarah sepakbola Italia.
Rentetan gelar yang dikoleksinya antara lain adalah Scudetto pada 1963,
1965, 1966, dan 1971; Coppa Italia 1978; Piala European Champions Club
(sekarang Liga Champions) 1964 dan 1965; Piala Intercontinental 1964
dan 1965, serta pemenang Euro 1968. Hebatnya lagi, semua gelar klubnya
diraih bersama satu klub, yaitu Inter Milan. Tak heran jika Pele memasukkannya dalam daftar FIFA 100. 8. Lothar Matthaus (Jerman)
Matthaus
baru bermain sebagai pemain belakang saat usianya sudah merambah
30-an. Sebelumnya ia lebih banyak berada di lini tengah. Toh dimanapun
ia bermain, Maradona menyebutnya sebagai rival terberat. Dan kenapa
tidak? Tak kurang dari tujuh gelar Bundesliga pernah menjadi miliknya,
ditambah dengan tiga Piala Jerman, sebuah mahkota Serie A, dua Piala
UEFA, satu Kejuaraan Eropa, serta Piala Dunia. Komunitas sepakbola
Jerman menobatkannya menjadi pemain terbaik pada 1990 dan 1999, dan
FIFA pun tak segan memberikan gelar pemain terbaik dunia 1991 padanya. Sayang karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang itu. Ia dipecat dari timnas Hongaria dan Red Bull Salzburg. 7. Fabio Cannavaro (Italia)
Kapten
Italia ini merupakan bek pertama yang dinobatkan menjadi Pemain
Terbaik Dunia oleh FIFA setelah Italia menjuarai Piala Dunia pada 2006.
Pada tahun yang sama, ia juga memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa,
dan dua kali terpilih dalam pasukan FIFPro World XI, yaitu pada 2005/06
dan 2006/07. Sayang, walau pernah meraih gelar juara La Liga dua kali dengan Real Madrid, ia belum pernah menang di Serie A. 6. Roberto Carlos (Brasil)
Roberto
Carlos tampil di tiga Piala Dunia bersama Brasil. Selain membawa
timnya ke final 1998, ia juga menjadi pemain kunci pada saat Brasil
menang empat tahun kemudian. Kontribusinya sebagai pengeksekusi
tendangan bebas juga tidak bisa diremehkan, termasuk pada 3 Juni 1997,
ketika ia mencetak gol dari jarak 35 m saat melawan Prancis. Di
Real Madrid, ia meraih empat gelar juara La Liga, tiga Liga Champions
dan dua Piala Intercontinental. Ia juga merupakan salah satu dari enam
pemain yang tampil lebih dari seratus kali di Liga Champions. Pele
memasukkannya dalam daftar 125 pemain sepakbola terhebat sepanjang masa
pada Maret 2004. Ia juga mendapat pengakuan sebagai legenda sepakbola
internasional, dengan diberikannya Penghargaan Kaki Emas 2008. 5. Lilian Thuram (Prancis)
Bek
Prancis paling sukses, dengan koleksi berbagai trofi dari empat klub
di tiga negara, dan dua gelar internasional bersama timnas Prancis.
Kemampuannya dalam membaca permainan dan menempatkan diri di lapangan
membuatnya berbeda dari pemain bertahan kebanyakan. Ia
telah tampil dalam 142 pertandingan untuk Prancis, yang menjadikannya
pemain yang paling sering diturunkan. Meski kurang mendapat pujian jika
dibandingkan dengan bintang Prancis lainnya, seperti Zinedine Zidane
dan Theirry Henry, perannya di timnas tidak kalah pentingnya. Ia
membantu Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. 4. Franco Baresi (Italia)
Baresi
menggawangi lini bertahan AC Milan dalam masa yang oleh banyak
pengamat dinyatakan memiliki empat bek terbaik sepanjang sejarah, yaitu
ia sendiri, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti.
Ia juga menghabiskan seluruh karirnya di AC Milan dengan 532
pertandingan. Ia mengoleksi enam Scudetto, tiga Piala
Eropa dan Piala Dunia 1982, walau hanya sebagai cadangan. Paolo Maldini
banyak berguru padanya, dan bahkan perkembangan karirnya kemudian
mirip dengan Baresi. Ketika kemudian ia gantung sepatu, Milan
memutuskan untuk menyimpan nomor punggung 6 yang selalu dikenakannya,
sebuah penghargaan yang jarang dilakukan di Italia. 3. Bobby Moore (Inggris)
Pemain
bertahan yang tenang, Moore banyak dipuji karena kemampuannya dalam
membaca arah pertandingan dan mengantisipasi pergerakan lawan. Ia bukan
bek yang hanya mengandalkan tekel keras. Pele menyebutnya sebagai
pemain bertahan paling jujur yang pernah dilawannya. Pada
29 Mei 1963, ia menerima ban kapten timnas Inggris ketika baru berusia
22 tahun, dan menjadi kapten tim senior Inggris termuda sepanjang
masa. Prestasi terbesarnya adalah membawa Inggris menjuarai Piala Dunia
1966. 2. Paolo Maldini (Italia)
Ia
tidak hanya hebat karena memiliki kesetiaan yang besar kepada klubnya,
AC Milan. Lebih dari itu, ia adalah bek paling berprestasi. Bersama
Milan, ia meraih tujuh Scudetto dan lima titel Liga Champions. Sebagai
pemain yang paling banyak tampil untuk timnas Italia, Ia juga menjadi
langganan tetap gelar pemain terbaik sepanjang karirnya. Tidak kurang
dari Lilian Thuram pernah mengakui ingin sepertinya. Satu-satunya kekurangannya adalah ia tidak pernah merasakan juara Piala Dunia. 1. Franz Beckenbauer (Jerman)
Italia
boleh saja menyumbangkan banyak nama dalam daftar ini. Tapi, tidak ada
yang lebih patut berada di posisi puncak daripada “Sang Kaisar”.
Buktinya, banyak pemain yang merasa bangga jika dibandingkan dengannya.
Selain seabrek trofi yang dikoleksinya, kejeniusannyalah yang membuat
ia menjadi sosok yang susah dilupakan. Sepak terjangnya di lapangan
sangat elegan.
Lebih dari itu, ia adalah pemikir
ulung yang membawa revolusi di dunia sepakbola dengan menciptakan peran
libero menyerang. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa
seorang sweeper juga perlu untuk maju untuk membantu penyerangan,
apalagi mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan
menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern.
Bek atau pemain belakang adalah posisi yang sangat
vital dalam dunia sepak bola, merekalah benteng pertahanan yang harus
menjaga daerah pertahanan agar para striker lawan tidak dapat membobol
pertahanan mereka dan kemudian mencetak gol. Bagi banyak orang ,
Bek-bek terbaik berasal dari italia, hal ini mungkin karna gaya
permainan sepakbola italia memang mengandalakan pertahanannya. tapi
ternyata tidak semua bek-bek terbaik di dunia berada di Italia,
Berikut
adalah daftar 10 bek terbaik di Dunia sepanjang masa yang didasarkan
pada prestasi dan skill rata-rata pemain selama masa bermain : 10. Daniel Passarella (Argentina)
Inilah
pemain serba bisa dari Argentina. Jago bertahan maupun menyerang, dan
membantu terciptanya peluang bagi rekan setimnya, sekaligus menyapu
bersih usaha lawan-lawannya. Ia juga dikenal efektif dalam eksekusi
penalti dan tendangan bebas. Dengan 134 gol dalam 451 pertandingan, ia
pernah mencetak rekor sebagai bek paling haus gol sepanjang masa. Meski
demikian, rekor yang sama di Serie A Italia masih menjadi miliknya
hingga saat ini. Ia sering dibandingkan dengan Beckenbauer. Prestasinya
yang paling menonjol adalah dua kali juara dunia bersama Argentina,
yaitu pada 1978 dan 1986. Ia juga memenangkan Liga Utama Argentina
selama empat kali bersama River Plate. 9. Giacinto Facchetti (Italia)
Meski
karirnya berawal sebagai pemain depan, Facchetti kemudian beralih
menjadi salah satu bek paling efektif dalam sejarah sepakbola Italia.
Rentetan gelar yang dikoleksinya antara lain adalah Scudetto pada 1963,
1965, 1966, dan 1971; Coppa Italia 1978; Piala European Champions Club
(sekarang Liga Champions) 1964 dan 1965; Piala Intercontinental 1964
dan 1965, serta pemenang Euro 1968. Hebatnya lagi, semua gelar klubnya
diraih bersama satu klub, yaitu Inter Milan. Tak heran jika Pele memasukkannya dalam daftar FIFA 100. 8. Lothar Matthaus (Jerman)
Matthaus
baru bermain sebagai pemain belakang saat usianya sudah merambah
30-an. Sebelumnya ia lebih banyak berada di lini tengah. Toh dimanapun
ia bermain, Maradona menyebutnya sebagai rival terberat. Dan kenapa
tidak? Tak kurang dari tujuh gelar Bundesliga pernah menjadi miliknya,
ditambah dengan tiga Piala Jerman, sebuah mahkota Serie A, dua Piala
UEFA, satu Kejuaraan Eropa, serta Piala Dunia. Komunitas sepakbola
Jerman menobatkannya menjadi pemain terbaik pada 1990 dan 1999, dan
FIFA pun tak segan memberikan gelar pemain terbaik dunia 1991 padanya. Sayang karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang itu. Ia dipecat dari timnas Hongaria dan Red Bull Salzburg. 7. Fabio Cannavaro (Italia)
Kapten
Italia ini merupakan bek pertama yang dinobatkan menjadi Pemain
Terbaik Dunia oleh FIFA setelah Italia menjuarai Piala Dunia pada 2006.
Pada tahun yang sama, ia juga memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa,
dan dua kali terpilih dalam pasukan FIFPro World XI, yaitu pada 2005/06
dan 2006/07. Sayang, walau pernah meraih gelar juara La Liga dua kali dengan Real Madrid, ia belum pernah menang di Serie A. 6. Roberto Carlos (Brasil)
Roberto
Carlos tampil di tiga Piala Dunia bersama Brasil. Selain membawa
timnya ke final 1998, ia juga menjadi pemain kunci pada saat Brasil
menang empat tahun kemudian. Kontribusinya sebagai pengeksekusi
tendangan bebas juga tidak bisa diremehkan, termasuk pada 3 Juni 1997,
ketika ia mencetak gol dari jarak 35 m saat melawan Prancis. Di
Real Madrid, ia meraih empat gelar juara La Liga, tiga Liga Champions
dan dua Piala Intercontinental. Ia juga merupakan salah satu dari enam
pemain yang tampil lebih dari seratus kali di Liga Champions. Pele
memasukkannya dalam daftar 125 pemain sepakbola terhebat sepanjang masa
pada Maret 2004. Ia juga mendapat pengakuan sebagai legenda sepakbola
internasional, dengan diberikannya Penghargaan Kaki Emas 2008. 5. Lilian Thuram (Prancis)
Bek
Prancis paling sukses, dengan koleksi berbagai trofi dari empat klub
di tiga negara, dan dua gelar internasional bersama timnas Prancis.
Kemampuannya dalam membaca permainan dan menempatkan diri di lapangan
membuatnya berbeda dari pemain bertahan kebanyakan. Ia
telah tampil dalam 142 pertandingan untuk Prancis, yang menjadikannya
pemain yang paling sering diturunkan. Meski kurang mendapat pujian jika
dibandingkan dengan bintang Prancis lainnya, seperti Zinedine Zidane
dan Theirry Henry, perannya di timnas tidak kalah pentingnya. Ia
membantu Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. 4. Franco Baresi (Italia)
Baresi
menggawangi lini bertahan AC Milan dalam masa yang oleh banyak
pengamat dinyatakan memiliki empat bek terbaik sepanjang sejarah, yaitu
ia sendiri, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti.
Ia juga menghabiskan seluruh karirnya di AC Milan dengan 532
pertandingan. Ia mengoleksi enam Scudetto, tiga Piala
Eropa dan Piala Dunia 1982, walau hanya sebagai cadangan. Paolo Maldini
banyak berguru padanya, dan bahkan perkembangan karirnya kemudian
mirip dengan Baresi. Ketika kemudian ia gantung sepatu, Milan
memutuskan untuk menyimpan nomor punggung 6 yang selalu dikenakannya,
sebuah penghargaan yang jarang dilakukan di Italia. 3. Bobby Moore (Inggris)
Pemain
bertahan yang tenang, Moore banyak dipuji karena kemampuannya dalam
membaca arah pertandingan dan mengantisipasi pergerakan lawan. Ia bukan
bek yang hanya mengandalkan tekel keras. Pele menyebutnya sebagai
pemain bertahan paling jujur yang pernah dilawannya. Pada
29 Mei 1963, ia menerima ban kapten timnas Inggris ketika baru berusia
22 tahun, dan menjadi kapten tim senior Inggris termuda sepanjang
masa. Prestasi terbesarnya adalah membawa Inggris menjuarai Piala Dunia
1966. 2. Paolo Maldini (Italia)
Ia
tidak hanya hebat karena memiliki kesetiaan yang besar kepada klubnya,
AC Milan. Lebih dari itu, ia adalah bek paling berprestasi. Bersama
Milan, ia meraih tujuh Scudetto dan lima titel Liga Champions. Sebagai
pemain yang paling banyak tampil untuk timnas Italia, Ia juga menjadi
langganan tetap gelar pemain terbaik sepanjang karirnya. Tidak kurang
dari Lilian Thuram pernah mengakui ingin sepertinya. Satu-satunya kekurangannya adalah ia tidak pernah merasakan juara Piala Dunia. 1. Franz Beckenbauer (Jerman)
Italia
boleh saja menyumbangkan banyak nama dalam daftar ini. Tapi, tidak ada
yang lebih patut berada di posisi puncak daripada “Sang Kaisar”.
Buktinya, banyak pemain yang merasa bangga jika dibandingkan dengannya.
Selain seabrek trofi yang dikoleksinya, kejeniusannyalah yang membuat
ia menjadi sosok yang susah dilupakan. Sepak terjangnya di lapangan
sangat elegan.
Lebih dari itu, ia adalah pemikir
ulung yang membawa revolusi di dunia sepakbola dengan menciptakan peran
libero menyerang. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa
seorang sweeper juga perlu untuk maju untuk membantu penyerangan,
apalagi mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan
menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern.
Sumber : terselubung.blogspot.com/2012/12/10-bek-terbaik-di-dunia.html
Semula
Warsito P Taruno adalah ahli tomografi yaitu ilmu atau teknologi
tentang cara “melihat” reaksi dalam reaktor baja atau bejana tak
tembus cahaya. Namun didorong keinginan membantu kakaknya yang
mengidap kanker payudara, dia berhasil menciptakan alat pembasmi
kanker.
Alat berbentuk rompi yang didalamnya berisi lempengan
logam yang dialiri listrik dari baterai itu terbukti berhasil
menyembuhkan penyakit kanker sang kakak. Tak hanya itu doktor lulusan
Universitas Shizuoka, Jepang ini juga berhasil mengembangkan alat itu
untuk membasmi kanker otak, kanker usus, dan sebagainya.
Bahkan kini, alat pembasmi kanker ini juga digunakan oleh sebuah jaringanrumahsakit di India. “Kami sudah melakukan kesepakatan kerjasama pemanfaatan alat ini untuk pasienrumahSakit Apolo di India. Ini sebuah jaringanrumahsakit yang tersebar di berbagai kota di India,” ujar Warsito yang mendirikan CTechs Laboratory dirukoModernland, Tangerang ini.
Selain
India, sejumlah dokter dari Belgia juga sudah menyatakan keinginannya
menggunakan alat pembasmi kanker ini untuk pengobatan di salah satu
negara Eropa itu. Selain itu, dokter dari Belgia ini juga bersedia
membantu pengembangan alat yang ditemuka Warsito. Bahkan bersedia
menjadi semacam perwakilan di Eropa.
Alat yang menggunakan
prinsip radiasi listrik statis, telah menyembuhkan seorang pasien
penderita kanker otak kecil. “Alhamdulillah, setelah pemakaian dua
bulan pasien dinyatakan sembuh total. Saya mendapat salinan hasil
CT-Scan otak pasien oleh tim dokterrumahsakit,” kata Warsito.
Saat
ini, kantor Warsito tak hanya ramai dengan aktivitas penelitian
tomografi, namun juga banyak di kunjungi penderita kanker. Tak hanya
datang dari sekitar Ibu Kota, para penderita datang dari berbagai
daerah. Bahkan beberapa diantaranya ada pasien yang datang dari
Singapura dan Malaysia.
Warsito tidak mengambil keuntungan
besar dari alat temuannya ini. Hanya saja mengingat banyaknya
penderita yang datang, saat ini tim yang dimpimpinnya baru bisa
menyelesaikan pesanan alat bagi penderita sekitar satu bulan. Alat
tersebut dipakai disesuaikan dengan kondisi penyakit kanker yang
diderita.
Menurut Warsito, alat pembasmi kanker yang dikembangkan
sedang dalam proses sertifikasi oleh Balitbang, Kementerian
Kesehatan. Dia mengatakan, metode radiasi listrik statis berbasis
tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa yang bakal menjadi
terobosan dalam dunia kedokteran.
Selain
akan merevolusi pengobatan kanker secara medis, kata dia, juga akan
meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan pasien atau keluarganya.
“Yang pasti ini akan mengubah metode pengobatan yang selama ini
menggunakan radiasi berisiko tinggi dan berbiaya mahal,” kata pria
kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah yang melakukan post doctoral di
Ohio University, Amerika ini.
Saat ini sudah banyak penderita
yang memakai dan sembuh setelah memakai alat ini. Saat awal memakai,
penderita biasanya ditandai dengan keringat yang bau menyengat serta
feses berwarna hitam. Meski demikian ia mengakui bahwa alat yang dia
temukan itu masih perlu dielaborasi lebih jauh terutama dari sisi ilmu
kedokteran. (ris)
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan.Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dariketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan". Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut.
Alat dan Bahan
Alat :
1.Baskom
2.Panci Kukus
3.Keranjang bambu
4.Kain Lap
5.Pisau
Bahan
:
1.Singkong
2.Ragi yang telah dihaluskan
3.Air
4.Daun pisang
Prosedur Pembuatan
1.Menyiapkan semua bahan.
2.Mengupas singkong dan mengikis
bagian kulit arinya hingga kesat.
3.Memotong singkong yang telah dikupas
sesuai dengan keinginan.
4.Mencuci singkong hingga bersih yang
telah dipotong.
5.Menaruh singkong yang telah di cuci
kedalam keranjang bambu
6.Sementara menunggu singkong kering,
masukkan air ke dalam panci sampai kira –kira terisi seperempat lalu panaskan
hingga mendidih.
7.Setelah air mendidih masukkan
keranjang bambu yang telah diisi singkong ke dalam panci, dan tunggu hingga
singkong ¾ matang, kira - kira hingga singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
8.Setelah matang, angkat keranjang
bambu singkong yang telah ¾ matang, lalu ditiriskan.
9.Sambil menunggu singkong dingin,
siapkan ragi yang telah dihaluskan,kemudian taruh ragi dalam serbet agar mudah
untuk mengolesi singkong. Selain itu siapkan juga wadah (keranjang bambu)
dengan member alas daun pisang terlebih dahulu.
10.Setelah singkong benar - benar
dingin,poles satu - persatu singkong dengan ragi yang telah dibungkus dengan
serbet.
11.Singkong yang telah diberi ragi
kemudian disusun secara teratur dalam keranjang bambu yang telah di lapisi
dengan daun pisang.
12.menutup kembali singkong tersebut
dengan daun pisang, singkong ini harus benar - benar tertutup rapat agar udara
dari luar tidak dapat masuk dan menghasilkan tapai yang maksimal.
13.Setelah singkong ditutupi dengan
daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga singkong benar – benar menjadi
tapai.
Catatan Tambahan
1.Pembuatan tapai termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yangsederhana.
Dalm pembuatan tapai singkong, singkong yang digunakan adalah singkong
mentega, karena singkong ini lebih padat dan legit.
2.Dalam
proses pembuatannya, singkong di kupas dan di kikis kulit arinya dengan
tujuan agar tapai tidak berlendir. Selain itu serabut- serabut yang
menempel pada singkong harus dihilangkan.
3.Dalam
pemberian ragi juga harus merata agar menjadi sempurna proses
fermentasi singkong menjadi tapai. Cara yang digunakan misalnya dengan
meghaluskan ragi dan menmbungkusnya dalam serbet, kemudian
membubuhkannya ke singkong yang sudah matang.
4.Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa ( C6H12O6 ) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
5.Jamur
ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan
untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur
tersebut akan merubah glukosamenjadi alkohol.
6.Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi
gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila
sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
7.Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragiSaccharomyces cereviceaetidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.